Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi seseorang, baik
dalam mengerjakan sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu, bawahan dipimpin dari
bukan dengan jalan menyuruh atau mondorong dari belakang. Dalam organisasi pemimpin dibagi dalam tiga tingkatan yang
tergabung dalam kelompok anggota-anggota manajemen (manajement members). Ketiga
tingkatan tersebut adalah :
a.
Manager puncak (Top Manager)
b.
Manajer menengah (Middle manager)
c. Manajer bawahan (Lower
managor/suvervisor)
perbedaan antara pemimpinan dengan non
pemimpin.
Pemimpin:
1.
Memberikan inspirasi kepada bawahan
2.
Menyelesaikan pekerjaan dan mengembangkan bawahan
3.
Memberikan contoh kepada bawahan bagaimana melakukan pekerjaan
4. Menerima
kewajiban-kewajiban
5.
Memperbaiki segala kesalahan atau kekeliruan.
Non
Pemimpinan :
1.
Memberikan dorongan kepada bawahan
2.
Menyelesaikan pekerjaan dan mongorbankan bawahan
3.
Menanamkan perasaan takut pada bawahan dan memberikan ancaman.
4.
Melimpahkan kewajiban kepada orang lain.
5.
Melimpahkan kesalahan kepada orang lain dengan apabila terdapat kekeliruan atau
penyimpangan-penyimpangan.
Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat
diklasifikasikan menjadi lima type utama yaitu sebagai berikut :
1.
Tipe pemimpin otokratis
2.
Tipe pemimpin militoristis
3.
Tipe pemimpin paternalistis
4.
Tipe pemimpin karismatis
5.
Tipe pomimpin demokratis
1.
Tipe pemimpin demokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu
hak.
Ciri-ciri
pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
a.
Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
b.
Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
c.
Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
d.
Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia
menganggap dialah yang paling benar.
e.
Selalu bergantung pada kekuasaan formal
f.
Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang
mengandung unsur paksaan dan ancam
Dari
sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat
diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini
tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.
2. Tipe
kepemimpinan militeristis
Perlu
diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe
militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer.
Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis.
Seorang
pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
a. Dalam
menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan
digunakan sebagai alat utama.
b. Dalam
menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
c. Sonang kepada
formalitas yang berlebihan
d. Menuntut
disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
e. Tidak mau
menerima kritik dari bawahan
f. Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat
yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe pemimpin
seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.
3. Tipe pemimpin
fathernalistis
Tipe
kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal
atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan
dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang
dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum
dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Menganggap
bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b) Bersikap
terlalu melindungi bawahan
c) Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu
jarang dan pelimpahan wewenang.
d) Jarang
memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya
kreasi.
e) Sering
menganggap dirinya maha tau.
Harus
diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diporlukan.
Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin faternalistis
kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.
4. Tipe
kepemimpinan karismatis
Sampai
saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa
seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti
ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang
sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan
mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin
seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang
pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang
demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu
dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya.
Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
5. Tipe
Kepemimpinan Demokratis
Dari
semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah
tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini
selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan
individu.
Beberapa
ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
1. Dalam proses
menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu
adalah mahluk yang termulia di dunia.
2. Selalu
berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan
organisasi.
3. Senang
menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
4. Mentolerir
bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar
jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif
dan prakarsa dari bawahan.
5. Lebih menitik
beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
6. Selalu
berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
7. Berusaha
mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
8. Dan
sebagainya.
Dari
sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa
tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis.
Syarat-syarat
pemimpin yang baik
Hasil
dari penelitian menunjukkan bahwa seorang yang tergolong sebagai pemirnpin
adalah seorang yang pada waktu lahirnya yang berhasil memang telah diberkahi
dengan bakat-bakat kepemimpinan dan karirnya mengembangkan bakat genetisnya
melalui pendidikan pengalaman kerja.
Pengambangan
kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung terus menerus dengan maksud
agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih banyak ciri-ciri kepemimpinan.
Walaupun
belum ada kesatuan pendapat antara para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang
terpenting adalah sebagai berikut :
a) Pendidikan
umum yang luas.
b) Pemimpin yang
baik adalah pemimpin yang genoralist yang baik juga.
c) Kemampuan
berkembang secara mental
d) Ingin tahu
e) Kemampuan
analistis
f) Memiliki daya
ingat yang kuat
g) Mempunyai
kapasitas integratif
KOMUNIKASI DALAM BISNIS
Komunikasi adalah omunikasi
adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan atau informasi diantara
dua orang atau lebih dengan harapan terjadinya pengaruh yang positif atau
menimbulkan efek tertentu yang diharapkan.
Komunikasi dalam
organisasi
1.Komunikasi vertikal dari atas
ke bawah
Teori vertikal dari atas kebawah
terjadi misalnya dalam menetapkan jobs intruction, perintah-perintah pekerjaan,
memberi penjelasan tentang kebiasaan dan aturan yang berlaku dalam perusahaan.
2. komunikasi vertikal dari bawah
ke atas
Sedangkan komunikasi dari bawah
ke atas dapat berupa usulan dari bawahan, kritik ataupun desas-desus
3.komunikasi horizontal
Terjadi antara karyawan atau
pejabat setingkat yang dapat terjadi seperti dalam konfrensi, ceramah,
pertemuan informal
Fungsi komunikasi dalam bisnis :
1. Fungsi intergratif, yaitu
bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian-bagian dalam organisasi
2. Fungsi interaktif, yaitu
menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu atau bagian
organisasi dapat mengadakan penyesuaian baik antar sub sistem organisasi
ataupun dengan dunia lingkungannya.
DAFTAR PUSTAKA
elearning.gunadarma.ac.id/.../komunikasi_bisnis/bab6-komunikasi_dalam_bisnis.pdf
http://digilib.usu.ac.id/download/fe/manajemen-friska.pdf
Alma, Buchari, Prof . DR . 2008. PengantarBisnis . Bandung : Alfabeta